Text
EVALUASI KESUBURAN TANAH BERDASARKAN SIFAT KIMIA TANAH PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT DESA KANDANGAN KECAMATAN LAUT TADOR KABUPATEN BATU BARA (STUDI KASUS)
XML
Permasalahan kimia tanah merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Tanah yang diusahakan untuk bidang pertanian dan perkebuan memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda. Penurunan kesuburan tanah dapat mengurangi produktivitas pertanian, karena tanah kehilangan kemampuan untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan tanaman. Oleh karena itu, penambahan unsur hara melalui pemupukan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kembali kesuburan tanah dan memastikan hasil panen yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesuburan tanah di perkebunan sawit rakyat Desa Kandangan, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batu Bara, dengan fokus pada sifat kimia tanah yaitu, Kapasitas Tukar Kation (KTK), Kejenuhan Basa (KB), Fosfat Tersedia (P-Tersedia), Kalium (K), dan potential hydrogen (pH) tanah.
Penelitian ini menggunakan metode survey. Parameter kimia tanah diukur dan dianalisis untuk menilai kesesuaian lahan bagi budidaya kelapa sawit, serta untuk memahami peran sebagai indikator kesuburan tanah. Waktu penelitian dari bulan Mei-Juli 2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang telah dilakukan pada kebun sawit rakyat di Desa Kandangan, dapat disimpulkan bahwa analisis Kapasitas Tukar Kation (KTK) memiliki kandungan bahan organik rendah sehingga KTK lebih rendah. Selain itu, pH tanah juga mempengaruhi KTK, tanah dengan pH yang sangat masam atau sangat basa cenderung memiliki KTK yang lebih rendah. Kejenuhan Basa (KB) memiliki kandungan mineral dalam tanah. Tanah memiliki pH yang rendah dapat menyebabkan penurunan nilai KB karena kation-kation basa lebih mudah tercuci dari tanah, mengurangi kemampuan tanah untuk menampung kation-kation yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Ketersediaan unsur hara fosfor yang sangat baik, karena manajemen tanah yang lebih baik atau kondisi tanah yang mendukung. Peningkatan fosfor tersedia ini berpotensi mendukung pertumbuhan optimal dan meningkatkan hasil produksi sawit. Nilai kalium berkisar antara 0,0238% hingga 0,0946%, jauh di bawah kisaran ideal untuk mendukung pertumbuhan tanaman sawit yang optimal. Potential hydrogen (pH) tergolong masam, mencerminkan kondisi tanah yang sedikit lebih baik untuk pertumbuhan tanaman sawit, tetapi masih memerlukan perhatian khusus terkait pengelolaan pH tanah agar tetap dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga dibutuhkan melakukan pemupukan dengan pupuk organik seperti tangkos ,NPK,KCL dan Dolomite sehingga semua sifat kimia tanah terpenuhi
Detail Information
Item Type |
Bachelor's Thesis
|
---|---|
Penulis |
RODIN DAMEIRAN LAIA - Personal Name
|
Student ID |
2001066
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi |
Published
|
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Institut Teknologi Sawit Indonesia : Institut Teknologi Sawit Indon., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
2024 ROD E
|
Copyright |
Institut Teknologi Sawit Indonesia
|
Doi |