PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI DAN GYPSUM TERHADAP TANAMAN KELAPA SAWIT PADA MEDIA TANAM YANG TERPENGARUH INTRUSI AIR LAUT DI PRE NURSERY

Detail Cantuman

Text

PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI DAN GYPSUM TERHADAP TANAMAN KELAPA SAWIT PADA MEDIA TANAM YANG TERPENGARUH INTRUSI AIR LAUT DI PRE NURSERY

XML

Salinitas tinggi merupakan salah satu dari sekian banyak kondisi lingkungan yang semakin sering dialami kelapa sawit. Penyebab tanah menjadi salin adalah intrusi air laut, air irigasi yang mengandung garam atau tingginya penguapan dengan curah hujan yang rendah sehingga garam-garam akan naik ke daerah perakaran. Salinitas yang tinggi di daerah perakaran menyebabkan gejala pada tanaman kelapa sawit seperti daun tombak yang tidak membuka, pelepah bawah mengering dan sengkleh, dan pelepah tengah yang masih hijau sengkleh. Tanah salin adalah tanah dengan kandungan garam mudah larut yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bokashi adalah salah satu jenis bahan amelioran yang banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan juga produktivitas tanaman. Salinitas yang baik bagi seluruh tanaman adalah < 3 mmhos/cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi bokashi hanya mampu menurunkan DHL maksimal 6% (3,49 mmhos/cm) dari kontrolnya (4,30 mmhos/cm). Amelioran anorganik gypsum (CaSO4 2H2 O) berperan sebagai pemasok ion Ca2+, dan sangat efektif pada ameliorasi tanah salin. Gypsum yang diberikan pada tanah salin selain meningkatkan hasil padi, juga efektif dalam menurunkan EC, dan pH tanah.
Penelitian ini dilaksanakan di areal kebun praktek kampus Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada April-Juli 2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis bokashi (B) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu B0 (0 g) sebagai kontrol, B1 (250 g) dan B2 (500 g). Faktor kedua adalah dosis gypsum (G) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu G0 (0 g) sebagai kontrol, G1 (1 g) dan G2 (2 g). Penelitian ini memiliki 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga total sampel keseluruhan adalah 27 sampel. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit, DHL dan pH Tanah.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlakuan B (Bokashi) dan G (Gypsum) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat segar akar, berat kering akar dan berat segar tajuk tanaman kelapa sawit namun tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, jumlah helai daun, panjang akar dan berat kering tajuk tanaman kelapa sawit.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
ARY SANDI KURNIAWAN - Personal Name
Student ID
1901234
Dosen Pembimbing
Ingrid Ovie Yosephine, S.P., M.Sc - - Dosen Pembimbing 1
Wan Rizki Fauzi, S.P., M.Sc - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Institut Teknologi Sawit Indon.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2023 ARY P
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail