UJI POTENSI EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP TINGKAT MORTALITAS HAMA ULAT API (Setothosea asigna)

Detail Cantuman

Text

UJI POTENSI EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP TINGKAT MORTALITAS HAMA ULAT API (Setothosea asigna)

XML

Mahoni adalah anggota suku Meliaceae yang mencakup 50 genera dan 550 spesies tanaman kayu. Pestisida dari tanaman mahoni umumnya bersifat racun yang bekerja lambat serta memiliki efek penghambat makan dan menghambat perkembangan (Prijono, 1998). Masing-masing bagian tanaman mahoni mengandung senyawa yang berbeda – beda, pada kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, sedangkan biji mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Salah satu senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai insektisida adalah rotenone.
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan pada bulan September 2018 selama dua minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan ulangan 4x, perlakuan konsentrasi ekstrak Biji mahoni yang berbeda yaitu M0 (Kontrol), M1 (10 ml/liter), M2 (20 ml/liter) dan M3 (30 ml/liter) ekstrak biji mahoni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas ulat api dengan perlakuan ekstrak biji mahoni pada pengamatan hari ke 1 setelah aplikasi berbeda nyata antara perlakuan ( M1, M2, M3 ) dengan mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan M3 dengan rataan 8.38% dan mortalitas terendah pada perlakuan M1 dengan nilai rataan 3.57%.
Pada pengamatan hari ke 2 setelah aplikasi, terjadi peningkatan efek ekstrak biji mahoni yang mulai bekerja dan terjadi peningkatan mortalitas larva antara perlakuan (M1, M2, M3) dengan mortalitas tertinggi terdapat pada M3 dengan rataan 9.50% dan mortalitas terendah yaitu M0 dengan rataan 0.71%.
Pada penngamatan hari ke 3 setelah aplikasi ekstrak biji mahoni terjadi peningkatan mortalitas larva, dimana mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan M2, dan M3 dengan rataan 10.02% dan dengan mortaliatas terendah pada perlakuan M0 dengan rataan 0.71%.
Pada hari ke 4 setelah aplikasi ekstrak biji mahoni, terjadi peningkatan mortalitas larva, dimana mortalitas tertinggi di dapatkan pada seluruh perlakuan yaitu M1, M2, M3 dengan nilai rataan 10.02% yang berbeda sangat nyata dengan perlakuan kontrol yang merupakan mortalitas terendah yaitu 0.07%.
Ciri – ciri larva S.asigna yang terkena ekstrak biji mahoni mengalami penurunan daya fisik yaitu berkurangnya gerak larva, terjadi perubahan warna pada tubuh ulat api dari warna hijau menjadi coklat kehitaman lalu mengering.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
MUHAMMAD KHALID - Personal Name
Student ID
1401199
Dosen Pembimbing
Hardy Wijaya, S.P - - Dosen Pembimbing 1
Eka Bobby Febrianto, S.P., M.Si - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Institut Teknologi Sawit Indon.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2018 MUH U
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail