PERBANDINGAN TINGKAT KEMATIAN GULMA (Ottochloa nodosa) DI PIRINGAN TANAMAN MENGHASILKAN KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN HERBISIDA GLIFOSAT DAN TRIKLOPIR

Detail Cantuman

Text

PERBANDINGAN TINGKAT KEMATIAN GULMA (Ottochloa nodosa) DI PIRINGAN TANAMAN MENGHASILKAN KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN HERBISIDA GLIFOSAT DAN TRIKLOPIR

XML

BAGUS INDRYA SANJAYA, 2023. “PERBANDINGAN TINGKAT KEMATIAN GULMA (Ottochloa nodosa) DI PIRINGAN TANAMAN MENGHASILKAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineesis Jacq) DENGAN MENGGUNAKAN HERBISIDA GLIFOSAT DAN TRIKLOPIR”, Tugas Akhir Mahasiswa ITSI Program Studi Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Febriana Roosmawati, S.E., M.Sc.Ak sebagai dosen pembimbing I dan Fadli Akbar Lubis , S.P., M.P sebagai dosen pembimbing II
Gulma merupakan tanaman yang tidak dikehendaki oleh para petani, karena tanaman ini tumbuhnya salah tempat dan dapat merugikan. Gulma yang tumbuh dan berada di sekitar tanaman yang dibudidayakan dapat menghambat pertumbuhan serta menekan hasil akhir. Persaingan antara tanaman dan gulma terjadi baik diatas permukaan tanah yang berupa persaingan dalam mendapatkan cahaya matahari, karbon dioksida,dan ruang tumbuh, persaingan mendapatkan air dan unsur hara.
Penelitian dilakukan untuk menguji perbandingan tingkat kematian gulma (Ottochloa nodosa) dengan menggunakan herbisida glifosat dan triklopir. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Praktek Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan lima taraf perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 25 satuan penelitian. Parameter yang diamati adalah tingkat keracunan dan tingkat kematian gulma berpengaruh nyata dalam keracunan tanaman dan mampu mematikan gulma (Ottochloa nodosa).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa herbisida glifosat dan trikopir efektif dalam mengendalikan gulma berdaun sempit (Ottochloa nodosa). Dosis yang tepat dalam mengendalikan gulma (Ottochloa nodosa) dengan persentase kematian tertinggi terdapat pada perlakuan H0 (herbisida glifosat dan triklopir dengan konsentrasi 5 ml +1,5 ml/liter air), H1 (herbisida glifosat dengan konsentrasi 5 ml/liter air), H2 (herbisida glifosat dengan konsentrasi 7,5 ml/liter air), H3 (herbisida triklopir dengan konsentrasi 2 ml/liter air), H4 (herbisida triklopir dengan konsentrasi 2.5 ml/liter air) di pengamatan 14 DAA mencapai 100%.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
BAGUS INDRYA SANJAYA - Personal Name
Student ID
1801006
Dosen Pembimbing
Febriana Roosmawati, S.E., M.Sc.Ak - - Dosen Pembimbing 1
Fadli Akbar Lubis, S.P., M.P - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2023 Bag P
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail