FENOLOGI PEMBUNGAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIETAS BERBEDA DI KEBUN PRAKTIK INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA

Detail Cantuman

Text

FENOLOGI PEMBUNGAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIETAS BERBEDA DI KEBUN PRAKTIK INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA

XML

RINGKASAN
SATRIA ABDIANSYAH, 2022. FENOLOGI PEMBUNGAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN MENGGUNAKAN DUA VARIETAS YANG BERBEDA DI KEBUN PRAKTIK INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA Tugas Akhir Mahasiswa Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Program Studi Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Nanang Supena, S.P., M.P Sebagai Pembimbing I dan Sri Murti Tarigan, S.P., M.P Sebagai Pembimbing II.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman monokotil dimana terdapat bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon, kemunculan bunga kelapa sawit berada pada pangkal pelepah, rata-rata waktu pada tahap perkembangan bunga berbeda. Uji T-Test sex ratio berbeda tidak nyata. Foto-foto yang ditampilkan mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh BBCH (Biologische Bundesantalt Bundessortenamt und Chemische Industrie) menjelaskan tahapan perkembangan bunga dan buah pada tanaman kelapa sawit. Perkembangan vegetatif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang rachis, tebal petiola, jumlah anak daun, anak daun.
Penelitian dilakukan di kebun praktik Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan. Waktu penelitian dimulai bulan Agustus 2021 sampai dengan Maret 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana tahapan pembungaan tanaman kelapa sawit pada dua varietas berbeda dengan mengamati setiap tahap pembungaan yang terjadi pada tanaman kelapa sawit. Metode yang digunakan deskriptif dengan model kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas yang berbeda memberikan hasil yang berbeda terhadap pertumbuhan generatif dan vegetatif tanaman kelapa sawit. Foto-foto yang ditampilkan mengacu pada standart BBCH (Biologische Bundensartalt Bundessortenamt und Chemische Industrie) terhadap tahap perkembangan bunga. Hasil uji T-test menunjukkan bahwa nilai sex ratio, panjang rachis, tebal petiola, cross section petiola (LxT), jumlah anak daun 1 sisi, panjang dan lebar anak daun, leaf area memberi pengaruh terima H0 (berbeda tidak nyata) sementara uji T-test pada tinggi tanaman,jumlah daun fronts dan total leaf area memberi pengaruh tolak H0 (berbeda nyata).
Kata kunci: Skala BBCH, Perkembangan Bunga, Perkembangan Vegetatif.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
SATRIA ABDIANSYAH - Personal Name
Student ID
1801119
Dosen Pembimbing
Nanang Supena, S.P., M.P - - Dosen Pembimbing 1
Sri Murti Tarigan, S.P., M.P - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2022 Sat F
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail