IDENTIFIKASI KOMPOSISI POLIEMBRIO DAN KAJIAN MORFOLOGI BIBIT VARIETAS DxP PPKS 540 DAN DxP SIMALUNGUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Detail Cantuman

Text

IDENTIFIKASI KOMPOSISI POLIEMBRIO DAN KAJIAN MORFOLOGI BIBIT VARIETAS DxP PPKS 540 DAN DxP SIMALUNGUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

XML

RINGKASAN
M BAGAS STYONO. IDENTIFIKASI KOMPOSISI POLIEMBRIO DAN KAJIAN MORFOLOGI BIBIT VARIETAS DxP PPKS 540 DAN DxP SIMALUNGUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). Tugas Akhir Mahasiswa ITSI Program Studi Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Aries Sukariawan, S.P., M.P. dan Sri Murti Tarigan, S.P., M.P.
Penelitian ini dilatarbelakangi terdapatnya fenomena poliembrio dengan keanekaragaman yang berbeda-beda pada setiap varietas tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Menunjukan perbedaan pertumbuhan khusus nya pada periode persentase nya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui identifikasi karakter poliembrio diturunkan oleh induk betina atau induk jantan, untuk membandingkan dua pengaruhnya varietas dalam menghasilkan kecambah poliembrio, serta untuk identifikasi pertumbuhan vegetatif antara bibit poliembrio dan yang tidak poliembrio (tunggal).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa deskriptif, yaitu dengan cara melihat perbedaan dan pertumbuhan poliembrio pada tanaman kelapa sawit menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan analisis two way anova dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui apakah pada setiap data memiliki perbedaan atau tidak.
Hasil penelitian menunjukkan polikernel pada PPKS 540 yaitu 7% untuk kernel 2 sedangkan pada polikernel pada kecambah polinasi buatan PPKS 540 pada kernel 2 adalah 20% dan 2% pada kernel 3. Sementara bukti persentase Simalungun pada komposisi polikernel yaitu 5% untuk kernel 2, sedangkan pada polikernel pada kecambah polinasi buatan Simalungun pada kernel 2 yaitu 13% dan 4% pada kernel 3, dapat disimpulkan bahwa poliembrio tersebut menghasilkan karakter poliembrio yang akan diturunkan oleh induk betina. Dengan hasil akhir polikernel varietas DxP PPKS 540 memiliki presentase tertinggi yaitu kernel 1 berjumlah 93 atau dengan jumlah angka 0,93%, kernel 2 berjumlah 7 atau dengan jumlah angka 0,7%. Sedangkan varietas DxP PPKS Simalungun memiliki presentase kernel 1 yaitu 95 atau dengan jumlah angka 0,95%, kernel 2 yaitu 5 atau dengan jumlah angka 0,5%. Kesimpulan bahwa polikernel pada kecambah dengan polinasi buatan lebih unggul dibandingkan dengan polikernel kecambah polinasi alami dalam menghasilkan poliembrio.
Kata kunci : Varietas, Bibit, Kecambah, Poliembrio, Polinasi


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
M. BAGAS STYONO - Personal Name
Student ID
1701175
Dosen Pembimbing
Aries Sukariawan, S.P., M.P. - - Dosen Pembimbing 1
Sri Murti Tarigan, S.P., M.P - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2022 Muh I
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail