Text
UJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA BERBAHAN AKTIF PARAQUAT, TRIKLOPIR DAN GLIFOSAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA AREAL PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
XMLREZA KURNIAWAN, UJI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AKTIF PARAQUAT, TRIKLOPIR, GLIFOSAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA AREAL PEMBIBITAN KELAPA SAWIT. Tugas akhir mahasiswa STIPAP program studi budidaya perkebunan dibimbing oleh Zulham Effendi, S.T., M.Sc.Eng dan Eka Bobby Febrianto SP.,M.Si .
Salah satu masalah yang terjadi pada budidaya tanaman kelapa sawit adalah adanya Gulma yang dapat menyebabkan persaingan unsur hara, menimbulkan kerugian pada perkebunan kelapa sawit dan menghambat dalam pemeliharaan bibit kelapa sawit. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuhnya disalah tempat. Sebagai tumbuhan, gulma selalu berada disekitar tanaman yang dibudidayakan berasosialisasi dengannya secara khas. Dalam hal mengendalikan gulma di pembibitan kelapa sawit ada banyak cara. Salah satunya menggunakan herbisida kimia dan juga herbisida campuran kedua bahan aktif yang berbeda dengan cara konvesional. Tujuan penelitian mengidentifikasi gulma dan mengetahui mortalitas gulma serta mengetahui bahan aktif yang efektif untuk mematikan gulma.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan nusantara II (PTPN II) unit kebun Sawit Seberang , pembibitan afdeling IX, Jln Besar Sawit Seberang, Kabupaen Langkat Sumatera Utara. 15 Maret 2021 sampai 17 April 2021.Penelitian ini menggunakan Racangan acak kelompok non-faktorial, dengan 5 taraf perlakuan, dan 5 ulangan sehingga totalnya 25 plot. Pengujian parameter dilakukan dimana BO (Kontrol), B1 (Aplikasi dengan dosis 5 ml Gramoxone, B2 ( Aplikasi dengan dosis Gramaxone 2,5 ml dan Starlon 1 ml), B3 (Aplikasi dengan dosis 4 ml Roundup, B4 (Aplikasi dengan dosis Roundup 2 ml dan Metsul 0,15 gr) / 1 liter air menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut BNT dengan taraf 5% dan 1%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gulma yang teridentifikasi lebih dominan gulma Cyperus rotundus (teki ladang) dengan total 346 gulma dan gulma yang paling rendah totalnya yaitu Mimosa invisa (jabejabe) dengan total 1 gulma. Perlakuan yang efektif untuk mematikan gulma yaitu B3 dengan Glifosat pada minggu 1 dan minggu ke 2, sedangkan pada minggu ke 3 perlakuan yang efektif itu B2 dengan Paraquat dan Glifosa
Detail Information
Item Type |
Bachelor's Thesis
|
---|---|
Penulis |
REZA KURNIAWAN - Personal Name
|
Student ID |
1701121
|
Dosen Pembimbing |
Zulham Effendi, S.T., M.Sc.Eng - - Dosen Pembimbing 1
Eka Bobby Febrianto, S,P., MSi - - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi |
Published
|
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan., 2021 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
2021 Rez U
|
Copyright |
Institut Teknologi Sawit Indonesia
|
Doi |