UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA TIKUS (Rattus norvegicus)

Detail Cantuman

Text

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP PENGENDALIAN HAMA TIKUS (Rattus norvegicus)

XML

Mikhael Daniel Damenta Sembiring. “Uji Efektivitas Ekstrak Buah Bintaro (Cerbera manghas) Terhadap Pengendalian Hama Tikus (Rattus norvegicus)” telah dilaksanakan dibawah bimbingan Ibu Nurkhotimah Sinaga, S.E., M.Ak sebagai pembimbing I dan Bapak Sulthon Parinduri, S.P., M.Si sebagai pembimbing II.
Gangguan hama pada tanaman kelapa sawit merupakan masalah penting diperkebunan kelapa sawit, keberadaannya dapat menimbulkan kerusakan tanaman. Salah satu jenis hama yang mengganggu tanaman kelapa sawit adalah hama tikus (Rattus tiomanicus). Dengan membuat pestisida alami yang dilakukan dengan proses maserasi, selanjutnya dengan uji potensi ekstrak buah bintaro (Cerbera manghas), terhadap tikus (Rattus tiomanicus) sehingga dapat menekan perkembangan hama tikus di lahan kelapa sawit.
Pembuatan ekstrak buah bintaro dilakukan di laboratorium FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU) dan untuk penelitian dilakukan di laboratorium mini di Jalan Bunga Rinte Simpang Selayang Medan dengan menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) sebagai pengganti tikus pohon. Waktu penelitian pada bulan April sampai dengan Juli 2021. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 5 ulangan non faktorial.
Rancangan percobaan di laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan perlakuan 3 konsentrasi dan 1 kontrol yaitu 0%, 15%, 30% dan 45% dan diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisi menggunakan ANOVA, jika menunjukkan berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan 5%. Pada setiap perlakuan digunakan 5 ekor tikus dengan brondolan sebagai pakan yang setiap jam 07.00 pagi dan 15.00 sore diganti serta ditimbang sebelum dan sesudah pengaplikasian, pengamatan dilakukan setiap hari hingga mendapatkan hasil yang efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah bintaro dengan perlakuan yang berbeda menunjukkan berbeda sangat nyata dengan perlakuan B0 (kontrol) dengan mortalitas paling rendah (0%) hingga hari ke-15. Tingkat mortalitas yang paling tinggi terdapat pada perlakuan B3 dengan konsentrasi 45% yang diberi ekstrak buah bintaro pada hari pertama pengaplikasian hingga mulai terjadi mortalitas pada hari ke-3 setelah aplikasi (3 HSA) hingga hari ke-5 (5 HSA) dengan persentase mortalitas 100% dan diikuti mortalitas perlakuan B2 dengan konsentrasi 30% pada hari ke-8 (8 HSA) hingga hari ke-9 (9 HSA) untuk mendapatkan 100%. Pada hari ke-13 (13 HSA) terdapat mortalitas perlakuan B1 dengan konsentrasi 15% hingga sampai pada hari ke-15 (15 HSA) terdapat
ii
persentase 100%.
Gejala keracunan yang disebabkan oleh ekstrak buah bintaro terhadap tikus ditandai dengan terjadinya efek knock down, kemudian menurunnya tingkat aktivitas tikus, terjadi kerontokan bulu di sekitar badan tikus pada saat terjadi mortalitas, penurunan berat badan dan menurunnya konsumsi pakan pada tikus.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
Student ID
1701174
Dosen Pembimbing
Nurkhotimah Sinaga, S.E., M.Ak. - - Dosen Pembimbing 1
Sulthon Parinduri, S.P., M.Si. - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2021 Mik U
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail