PENGGUNAAN AIR KELAPA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN UNTUK PERCEPATAN LAJU PERKECAMBAHAN PADA BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Detail Cantuman

Text

PENGGUNAAN AIR KELAPA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN UNTUK PERCEPATAN LAJU PERKECAMBAHAN PADA BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

XML

MUHAMMAD ALDAN PHAKSI WIDODO. PENGGUNAAN AIR KELAPA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN UNTUK PERCEPATAN LAJU PERKECAMBAHAN PADA BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). Tugas Akhir Mahasiswa STIPAP Program Studi Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Retno Diah Setiowati, S.Si., M.Sc, Eka Bobby F, S.P., M.Si, dan Mohamad Arif, S.P., M.Agr.St.
Benih yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit adalah benih hasil persilangan antara pohon induk tipe Dura dengan Pisifera. Salah satu permasalahan dalam meningkatkan produksi benih, benih kelapa sawit adalah benih kelapa sawit memiliki kulit yang keras sehingga harus melalui perlakuan khusus agar benih dapat berkecambah lebih cepat. Penelitian ini dilakukan di Seed Processing Unit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang berlokasi di Marihat, Pematangsiantar. Waktu penelitian selama 4 bulan yang dimulai pada September sampai Desember 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan dan viabilitas kecambah dari masing-masing perlakuan perendaman. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Tiga taraf perlakuan perendaman yaitu (Z1) air kelapa, (Z2) giberelin, dan (Z3) air biasa diulang sebanyak 3 kali. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, perlakuan Z2 menggunakan larutan giberelin dengan konsentrasi 50 ppm memperoleh hasil dengan daya kecambah terbanyak dengan persentase daya berkecambah 67%, namun persen kontaminasi dan abnormalitas kecambah cukup tinggi dibandingkan perlakuan Z1 menggunakan air kelapa 100% dan perlakuan Z3 menggunakan air biasa, dengan persen kontaminasi perlakuan Z2 sebesar 7,66% dan persentase kecambah abnormal sebesar 10,76%. Selain itu, ketiga perlakuan mulai berkecambah pada hari yang sama dihari ke-19 setelah benih masuk ke ruang perkecambahan, namun kecambah terbanyak muncul pada perlakuan Z2 (giberelin 50 ppm) yaitu rata-rata 59 butir kecambah.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
Student ID
1701113
Dosen Pembimbing
Retno Diah Setiowati, S.Si., M.Sc - - Dosen Pembimbing 1
Eka Bobby F, S.P., M.Si - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2021 Muh P
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail