PENGARUH VARIASI KARAGENAN DAN HFS (HIGH FRUCTOSE SYRUP) TERHADAP PEMBUATAN PERMEN JELLY BERBASIS NIRA KELAPA SAWIT

Detail Cantuman

Text

PENGARUH VARIASI KARAGENAN DAN HFS (HIGH FRUCTOSE SYRUP) TERHADAP PEMBUATAN PERMEN JELLY BERBASIS NIRA KELAPA SAWIT

XML

KEVIN TEGAR DOVIANDA. PENGARUH VARIASI KARANGENAN DAN HFS (HIGH FRUCTOSE SYRUP) TERHADAP PEMBUATAN PERMEN JELLY BERBASIS NIRA KELAPA SAWIT. Tugas Akhir Mahasiswa STIPAP Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan dibimbing oleh Pada Mulia Raja, S.Pd., M.Si dan Muhammad Syukri, S.T., M.T.
Pada penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan sumber daya kelapa sawit. Salah satunya dengan cara memanfaatkan nira kelapa sawit menjadi permen jelly. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pembuatan permen jelly berbasis nira kelapa sawit dan mengetahui komposisi Karagenan dan HFS yang paling baik dalam pembuatan permen jelly berbasis nira kelapa sawit.Tahapan penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel nira, pembuatan permen jelly, pengujian sampel dan pengolahan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dan terdiri dari 2 faktor, setiap faktor memiliki 3 variasi. Faktor Karagenan : K1 : 2 %, K2 : 4 % dan K3 : 6 %. Faktor HFS : H1 : 20 %, H2 : 25 % H3 : 30 %. Pengujian dilaksanakan sebanyak 3 kali ulangan. Pengujian sampel meliputi, kadar air, kadar vitamin c, dan uji organoleptik aroma, rasa dan tekstur.
Dari hasil penelitian yang dilakukakan kepada 9 perlakuan : K1H1, K1H2, K1H3, K2H1, K2H2, K2H3, K3H1, K3H2 dan K3H3. Interaksi penambahan Karagenan dan HFS tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air dan Vit C pada permen jelly berbasis nira kelapa sawit.Tidak terjadinya interaksi yang berpengaruh nyata terhadap penambahan Karagenan dan HFS disebabkan fungsi bahan yang berbeda, Karagenan berfungsi mengentalkan permen jelly dan HFS berfungsi memberikan rasa manis pada permen jelly.Semakin tinggi konsentrasi Karagenan yang diberikan berbanding lurus dengan tingginya kadar abu pereduksi dan semakin tinggi konsentrasi HFS yang diberikan berbanding lurus dengan tingginya kadar gula pereduksiUji organoleptik rasa dan aroma semua panelis memberikan penilaian normal untuk semua sampel, uji organoleptik tekstur sampel K1H1, K1H2, K1H3, dan K2H1 memiliki tekstur yang tidak normal, sampel K2H2, K2H3, K3H1, K3H2 dan K3H3 memiliki tekstur yang normal.Perlakuan yang terbaik terdapat pada perlakuan K3H3, Penambahan Karagenan 6 % & HFS 30 %, dengan kadar air 19.74 %. Kadar abu 1.73 %, Vitamin C 1.05 %, Gula pereduksi 64.19 %, Nilai uji organoleptik aroma (normal), rasa (normal) dan tekstur (normal).


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
KEVIN TEGAR DOVIANDA - Personal Name
Student ID
1702058
Dosen Pembimbing
Pada Mulia Raja, S.Pd., M.Si. - - Dosen Pembimbing 1
Muhammad Syukri, S.T., M.T. - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2021 Kev P
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail