KAJIAN NILAI FRUITSET DAN FRUIT TO BUNCH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN PERBANDINGAN UMUR TANAMAN

Detail Cantuman

Text

KAJIAN NILAI FRUITSET DAN FRUIT TO BUNCH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN PERBANDINGAN UMUR TANAMAN

XML

HAMZAH HARAHAP. KAJIAN NILAI FRUITSET DAN FRUIT TO BUNCH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN PERBANDINGAN UMUR TANAMAN. Tugas Akhir Mahasiswa STIPAP Medan Program Studi Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Dr. Suroso Rahutomo dan Aries Sukariawan, S.P., M.P.
Peningkatan produktivitas tanaman menjadi faktor utama dalam peningkatan produksi CPO Indonesia ke depan. Peningkatan produksi CPO melalui perluasan areal kebun akan semakin sulit ke depan akibat keterbatasan lahan dan moratorium pemerintah dalam pembukaan lahan baru sehingga alternatif yang rasional untuk meningkatkan produksi CPO adalah peningkatan produktivitas melalui penerapan pengelolaan tandan meliputi fruit set dan fruit to bunch sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September - Desember 2020 di PT. Mopoli Raya Estate II Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, menggunakan varietas LaMe Socfindo dengan tahun tanam 2015, 2014, 2011 dan 2010. Pengambilan sampel menggunakan perposive sampling melalui pengumpulan data primer, dengan variabel varietas dengan 4 tahun tanam. Tiap tahun tanam diambil 2 blok, dengan tiap blok diambil 5 sampel TBS dan diulang sebanyak 2 kali rotasi panen, maka jumlah unit sampel sebanyak 80 tandan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan metode deskriptif dan analisa korelasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tua umur tanaman terjadi penurunan nilai sex ratio pada masing-masing tahun tanam: TM 2 (89,8%), TM 3 (73,9%), TM 6 (65,9%), dan TM 7 (61,9%). Hal ini sejalan namun berbanding terbalik dengan peningkatan ketersediaan bunga jantan, yaitu TM 1 (10.9%), TM 2 (26,1%), TM 6 (34,2%) dan TM 7 (38,2%). Sementara itu nilai fruit set semakin tinggi dengan sex ratio yang rendah. Persentase nilai fruit set tertinggi diperoleh pada TM 6 (81), sedangkan TM 7 (79). Begitu juga persentase fruit to bunch semakin tinggi nilai fruit set maka nilai fruit to bunch nya semakin tinggi. Pada TM 6 adalah persentase tertinggi (68,42), sedangkan TM 7 (66,20) Hal ini sejalan dengan persentase fruit set. Hal ini didukung oleh analisa sidik ragam Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% yang menunjukkan TM 6 dan 7 tidak berbeda nyata.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
HAMZAH HARAHAP - Personal Name
Student ID
1701158
Dosen Pembimbing
Dr. Suroso Rahutomo - - Dosen Pembimbing 1
Aries Sukariawan, S.P., M.P. - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Bandung.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2021 Ham K
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail