UJI RESISTENSI KLON-KLON INTRODUKSI TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Pestalotiopsis sp. DI LABORATURIUM

Detail Cantuman

Text

UJI RESISTENSI KLON-KLON INTRODUKSI TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Pestalotiopsis sp. DI LABORATURIUM

XML

DIDI KUSNEDY. UJI RESISTENSI KLON-KLON INTRODUKSI TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN Pestalotiopsis sp. DI LABORATORIUM. Tugas Akhir Mahasiswa STIPAP jurusan Budidaya Perkebunan dibimbing oleh Eka Bobby Febrianto, S.P., M.Si dan Sayurandi, S.P., M.Si.

Tanaman karet (Hevea brasiliensis) berasal dari negara Brazil. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Amerika Selatan. Perkebunan karet di Indonesia mulai diperkenalkan sejak tahun 1864, yaitu sejak Hofland mendirikan perusahaan perkebunan karet di Tanah Panunukan dan Ciasem, Jawa Barat.

Penyakit Pestalotiopsis sp. atau gugur daun termasuk persoalan yang cukup pelik yang sedang di hadapi perkebunan karet nasional. Serangan yang diakibatkan oleh penyakit Pestalotiopsis sp. menunjukkan bercak cokelat pada daun karet dan adanya batas yang jelas antara bagian bercak dengan bagian daun yang masih sehat. Daun yang terinfeksi gugur sebelum waktunya. Umumnya yang terserang berat adalah tanaman karet yang sudah menghasilkan dan tidak terawat.

Penelitian bertujuan untuk dapat mengetahuan tingkat resistensi klon-klon introduksi yaitu (PB 217, PB 260, PB 330, PB 340, RRIC 100, IRR 220 dan GT 1) terhadap penyakit gugur daun yaitu Pestalotiopsis sp. Penelitian dilakukan di Laboratorim Proteksi Tanaman Balai Penelitian Sungai Putih, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial.

Pengamatan 2 hsi intensitas serangan tertinggi pada klon GT 1 yaitu 18,80% sedangkan intensitas serangan terendah pada klon IRR 220 yaitu 4,05%. Pengamatan 4 hsi intensitas serangan tertinggi klon GT 1 yaitu sebesar 33,71% sedangkan intensitas serangan terendah klon RRIC 100 yaitu sebesar 21,28%. Pengamatan 6 hsi intensitas serangan tertinggi klon PB 260 sebesar 86,93% intesitas serangan terendah pada klon PB 340 yaitu sebesar 62,95%. Pengamatan 8 hsi intensitas serangan tertinggi klon PB 217 yaitu 89,96 dan GT 1 sebesar 89,96%, intensitas serangan terendah pada klon IRR 220 yaitu sebesar 81,64%.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
DIDI KUSNEDY - Personal Name
Student ID
1701146
Dosen Pembimbing
Eka Bobby Febrianto, S.P.,M.Si - - Dosen Pembimbing 1
Sayurandi, S.P.,M.Si - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Medan.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2021 Did U
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail