PERBANDINGAN KADAR KARET KERING (KKK) ANTARA KLON PB 260 DAN 340 TAHUN TANAM 2005, PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI KEBUN DOLOK MERANGIR PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE.

Detail Cantuman

Text

PERBANDINGAN KADAR KARET KERING (KKK) ANTARA KLON PB 260 DAN 340 TAHUN TANAM 2005, PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI KEBUN DOLOK MERANGIR PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE.

XML

Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) pertama kali diperkenalkan di Indonesia tahun 1986 pada waktu itu masih menjadi jajahan Belanda. Awalnya karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi. Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia untuk ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku keperluan industry. Karet merupakan tanaman yang dapat menghasilkan metabolit sekunder berupa getah (lateks). Penentuan KKK merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk diketahui karena selain dapat digunakan sebagai pedoman penentuan harga juga merupakan standar dalam pemberianbahan kimia untuk pengolahanlateks. Kadar Karet Kering (KKK) dalam pengolahan karet sheet memegang peranan penting dan berpengaruh terhadap mutu karet.
Penelitian ini dilakukan di Divisi II Kebun Dolok Merangir PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE, yang berada di Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar karet kering (KKK) antara klon PB 260 dan PB 340 tahun tanam 2005, pada tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang merupakan klon quick stater. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode analisa kualitatif yaitu dengan melakukan pengamatan kadar karet kering (KKK) di laboratorium perusahaan, dengan cara pengambilan sampel lateks pada klon PB 260 dan PB 340 tahun tanam 2005 yaitu masing-masing klon di ambil sebanyak 5 sampel lateks pada klon PB 260 dan 340 tahun tanam 2005. Kegiatan ini di lakukan selama 3 minggu dengan norma sadapan D/3 maka sampel di ambil sebanyak 6 kali dan jumlah sampel yang di ambil setiap klon nya adalah sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan antara klon PB 260 dan PB 340 selama 6 kali pengamatan adalah untuk rata-rata Kadar Karet Kering (KKK) klon PB 260 sebesar 27,45% dan untuk rata-rata KKK pada klon PB 340 adalah sebesar 32,51%.


Detail Information

Item Type
Bachelor's Thesis
Penulis
M.BAGUS ISYANTO - Personal Name
Student ID
1601073
Dosen Pembimbing
Muhammad Yusuf Dibisono - - Dosen Pembimbing 1
Dina Afrianti Saragih - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Institut Teknologi Sawit Indonesia : Institut Teknologi Sawit Indon.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
2020 MBA P
Copyright
Institut Teknologi Sawit Indonesia
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail